Sejarah Pembentukan Bumi (2)

Selasa, 07 Oktober 2014
Posted by Isnaini Ahmadi
Sebelumnya, saya telah menjelaskan sejarah pembentukan bumi secara garis besar. Dalam postingan ini, saya akan menambahkan informasi yang lebih rinci untuk siapa saja yang ingin lebih tahu.

Seperti biasa, saya sebisa mungkin menyajikan penjelasan seringkas dan sejelas-jelasnya. Kali ini, saya akan menjelaskan dalam bentuk timeline.

*jtl = juta tahun yang lalu

Timeline geologis terdiri atas super eon, eon, era, periode, dan epos. Dalam super eon, terdapat beberapa eon; Dalam eon, terdapat beberapa era; Dalam era, terdapat beberapa periode; Dalam periode, terdapat beberapa epos.

Berikut adalah kejadian-kejadian dalam timeline geografis tersebut:

Eon Hadean
- 4650 jtl: Pembentukan Chondrules (butiran dalam chondrite – batu meteor non-logam)
                  pada nebula matahari
- 4567 jtl: Pembentukan tata surya. Matahari hanya terang 70% dari saat ini.
- 4500 jtl: Pembentukan bumi.
- 4450 jtl: Bulan terbentuk dari kepingan hasil tumbukan antara bumi dan planetoid.
Orbit bulan melebihi 64.000 km dari bumi.
Bumi berotasi dalam 7 jam.
Atmosfer hidrogen dan helium bumi lolos gravitasi bumi
- 4455 jtl: Tidal locking menyebabkan satu sisi bulan menghadap bumi secara permanen
- 4280 jtl: Air memadat menjadi cairan
- 3900 jtl: Heavy Late Bombardment (Hujan Meteor Dahsyat, berlangsung ±300.000 tahun)
-Bulan berjarak 282.000 km dari bumi
-Bumi berotasi 14,4 jam
- Atmosfer bumi sebagian besar karbondioksida, uap air, metana, dan ammonia
- Pembentukan mineral karbonat mengurangi karbon dioksida di atmosfer
- Tidak ada catatan geologis untuk Eon Hadean.
Eon Arkean
Eoarchean Era (4000 - 3600 jtl)
 - 4000 jtl: Kerak bumi mendingin dan memadat.
 - tekanan atmosfer sebesar 100 sampai 10 bar.
 - Bumi berotasi 15 jam
Paleoarchean Era (3600 - 3200 jtl)
 - 3600 jtl: Pembentukan benua super pertama, Vaalbara.
 - 3500 jtl: Makhluk hidup monoseluler muncul (Prokariotik).
    bakteri penghasil oksigen pertama muncul:
    cyanobacteria (alga hijau-biru) membentuk
 - mikrofosil tertua ditemukan dari era ini.
Mesoarchean Era (3200 - 2800 jtl)
 - 3000 jtl: Atmosfer terdiri dari 75% nitrogen,
    15% karbon dioksida.
 - Matahari terang 80% dari saat ini.
 - 2900 jtl: Pembekuan Pongola terjadi.
Neoarchean Era (2800 - 2500 jtl)
 - 2800 jtl: Pecahnya benua super Vaalbara.
 - Catatan medan magnet bumi tertua.
 - 2700 jtl: Benua super Kenorland terbentuk
 - Organisme fotosintesis berkembang biak.
Eon Proteozoikum
Paleoproterozoic Era (2500 - 1600 jtl)
   Siderian Periode (2500 - 2300 jtl)
 - benua stabil pertama muncul
 - 2500 jtl: Oksigen bebas pertama ditemukan di samudera dan atmosfer.
 - 2400 jtl: Oksidasi besar-besaran terjadi, disebut juga Bencana Oksigen.
    Oksidasi mengendapkan larutan besi membentuk formasi besi
    Organisme anaerob keracunan oksigen
 - 2400 jtl: dimulainya zaman es Huronian
   Rhyacian Periode (2300 - 2050 jtl)
 - 2200 jtl: Organisme aerobik dengan mitokondria muncul.
 - 2100 jtl: Akhir dari zaman es Huronian.
   Orosirian Periode (2050 - 1800 jtl)
 - Orogeni intensif (pengembangan gunung)
 - 2023 jtl: Meteor menumbuk, menghasilkan kawah 300 km di
    Vredefort, South Africa
 - 2000 jtl: kecerahan matahari 85% dari saat ini.
 - Oksigen menumpuk di atmosfer
 - 1850 jtl: Tumbukan meteor, kawah 250 km di Sudbury, Ontario, Kanada
   Statherian Periode (1800 - 1600 jtl)
 - Kehidupan sel satu kompleks muncul.
 - Bacteria dan archaean berlimpah 
Mesoproterozoic Era (1600 - 1000 jtl)
   Calymmian Periode (1600 - 1400 jtl)
 - Organisme fotosintesis terus berkembang biak.
 - Oksigen terbentuk di atmosfer diatas 10%.
 - Pembentukan lapisan ozon menangkal radiasi UV dari matahari.
 - 1500 jtl: Sel eukaryotik (punya inti) muncul.
   Ectasian Periode (1400 - 1200 jtl)
 - Alga Hijau (Chlorobionta) dan merah (Rhodophyta) berlimpah
   Stenian Periode (1200 - 1000 jtl)
 - 1200 jtl: Spora/gamet menunjukkan asal mula reproduksi seksual
 - 1100 jtl: Pembentukan benua super Rodinia
        
Neoproterozoic Era (1000 - 542 jtl)
   Tonian Periode (1000 - 850 jtl)
 - 1000 jtl: Organisme multiselular muncul.
 - 950 jtl: Zaman es Stuartian-Varangian dimulai
 - 900 jtl: Bumi berotasi 18 jam.
    Jaarak bulan adalah 350.000 km dari bumi
   Cryogenian Periode (850 - 630 jtl)
        
 - 750 jtl: Pecahnya Rodinia dan pembentukan benua super Pannotia
 - 750 jtl: Akhir dari putaran magnetik
 - 650 jtl: Kepunahan masal 70% tanaman laut disebabkan glasiasi global
     (Hipotesis "Snowball Earth" ).
    Bulan berjarak 357,000 km dari bumi
   Ediacaran (Vendian) Periode (630 - 542 jtl)
  - 600 jtl: Bumi berotasi 20,7 jam
  - 590 jtl: Tumbukan meteor, membentuk kawah 90 km di Acraman, Australia Selatan
  - 580 jtl: Organisme bertubuh lunak berkembang: Ubur-ubur, Tribrachidium,
    dan Dickinsonia muncul.
  - 570 jtl: Akhir zaman es Stuartian-Varangian.
    Invertebrata bercangkang muncul
  - 550 jtl: Pannotia terbagi menjadi Laurasia dan Gondwana

Eon Fanerozoikum
Cambrian Periode (542 - 488.3 jtl)
 - Kehidupan multiseluler berlimpah.
 - Sebagian besar kelompok hewan pertama muncul
   Tahap Tommotian (534 - 530 jtl)
 - 510 jtl: Vertebrata muncul di samudera.
   Kecerahan matahari kurang 6% dari hari ini.
Periode Ordovician (488.3 - 443.7 jtl)
 - bermacama-macam invertebrate laut, seperti trilobite, menjadi banyak.
 - Tanaman hijau pertama dan fungi hidup di darat.
 - Keruntuhan karbon dioksida di atmosfer (sebelumnya mendominasi).
 - 450 jtl: Dimulai zaman es Danean-Saharan.
 - 443 jtl: Glasiasi Gondwana.
    Kepunahan masal invertebrata laut.
    Kepunahan masal kedua.
    49% jenis fauna menghilang.
Periode Silurian (443.7 - 416 jtl) 
 - 420 jtl: Akhir dari zaman es Danean-Saharan.
 - Stabilisasi iklim bumi.
 - Tanaman darat dan terumbu karang muncul
 - Ikan pertama dengan rahang – Hiu.
 - Serangga (laba-laba, kelabang), dan tanaman muncul di darat.
Periode Devonian (416 - 359.2 jtl)
 - Tumbuhan paku dan tanaman biji terbuka (gymnosperms) muncul
 - Pembentukan hutan pertama
 - Bumi berotasi 21,8 jam.
 - 400 jtl: Hewan darat muncul, serangga tanpa sayap
 - 375 jtl: Vertebrata dengan kaki, seperti Tiktaalik muncul.
 - Tingkat oksigen di atmosfer sekitar 16%
 - Amfibi pertama muncul
 - 374 jtl: Kepunahan masal 70% spesies laut.
    Ini adalah rangkaian kepunahan yang terjadi  selama 20 juta tahun.
    Bukti dari anoxia di perairan samudera dasar, dan pendinginan global. Suhu
    permukaan turun dari 34°C menjadi 26°C
 - 370 jtl: Pohon pertama muncul
 - 359 jtl:  Tumbukan meteor, membentuk kawah 40 km di Woodleigh, Australia
Periode Carboniferous (359.2 - 299 jtl)
   Epos Mississippian (359.2 - 318.1 jtl)
    (Awal Carboniferous)
   - 350 jtl: Awal zaman es Karoo.
   - Pohon primitif besar berkembang
   - Serangga bersayap pertama
   - Hutan terdiri dari pakis, lumut, ekor kuda, dan gymnospermae
   - Tingkat oksigen meningkat
   - 324 jtl: Synapsid vertebrates, nenek moyang mamalia, muncul di darat.
   - Laut menutupi sebagian benua
   - hewan bertelur amniote muncul (318 jtl)
 Epos Pennsylvanian (318.1 - 299 jtl)
    (Akhir Carboniferous)
   - 300 jtl: reptile pertama (diapsids) muncul.
      Mereka adalah nenek moyang buaya, dinosaurs dan pterosaurs.
   - Tingkat oksigen atmosfer mencapai lebih dari 30%
   - Bumi berotasi 22,4 jam.
      Jarak bulan 375,000 km dari bumi
   - Artropoda raksasa mendiami land
   - Kemajuan dan kemunduran laut disebabkan glasiasi
   - Lapisan batubara dibentuk di Eropa, Asia, dan Amerika Utara
Periode Permian (299 - 251 jtl)
    - 275 jtl: Pembentukan super benua Pangea     
 - Konifera dan Conifers dan
Cycadophyta pertama muncul
 - Bumi mendingin dan kering
 - Sinapsid dengan layar seperti Edaphosaurus dan Dimetrodon muncul
 - 260 jtl: Akhir dari zaman es Karoo.
 - 251 jtl: Kepunahan masal (Permian-Triassic)
 - kawah selebar 480km terbentuk di Wilkes Land daerah Antartika
 - Periode volkanisme dahsyat di Siberia melepaskan gas-gas dalam jumlah besar
   (CO2, CH4, dan H2S)
 - Tingkat oksigen turun dari 30% menjadi 12%
    Tingkat karbon dioksida sekitar 2000 ppm! (saat ini 397 ppm)
    Suhu mencapai 50 hingga 60°C di land, dan 40°C di permukaan laut
    Kepunahan masal terburuk di bumi, menghilangkan 90% makhluk laut dan
   70% tanaman dan hewan darat
Eon Mesozoikum
Periode Triassic (251 - 199.6 jtl)
        
 - Pemisahan Pangea dimulai
 - Yang bertahan dari kepunahan masal Permian-Triassic menyebar dan berkoloni kembali
 - Reptile mendiami darat.
 - 240 jtl: Bulu babi (Arkarua) muncul.
 - 235 jtl: Pemisahan evolusioner antara dinosaurus dan kadal
 - ichthyosaurs laut raksasa dan plesiosaurs mendiami laut
 - Dinosaurus kecil seperti coelophysis muncul di darat
 - Adelobasileus proto-mamalia muncul (225 jtl)
 - 214 jtl: Tumbukan meteor, membentuk kawah 100 km di Manicouagan, Quebec, Canada
 - 205 jtl: Bukti pertama mamalia: Morganucodon
 - 201 jtl: Volkanisme di Central Atlantic Magmatic Province
     Kepunahan masal membunuh 20% makhluk laut.
Jurassic Periode (199.6 - 145.5 jtl)
 - Bumi hangat. Tidak ada lagi es kutub
 - Cycads, conifers dan ginkgoes adalah tanaman dominan
 - Masa dinosaurus
 - Herbivora dan karnivora ganas mendominasi darat
 - Reptil terbang (Pterosaurs) muncul.
 - 180 jtl: Amerika utara pisah dari Arfika
 - 167 jtl: Tumbukan meteor, kawah 80 km di Puchezh-Katunki, Russia
 - 166 jtl: Pembelahan evolusioner monotromata dengan mamalia primitif
 - 150 jtl: Archaeopteryx seperti burung muncul
 - 148 jtl: Pembelahan evolusioner antara marsupial dan Evolutionary split between
    marsupial dan mamalia eutheria.
 - 145 jtl: Tumbukan meteor, kawah 70 km di Morokweng, Afrika Selatan.
Periode Cretaceous Periode (145.5 - 65.5 jtl)
 - Periode pergerakan kerak aktif
 - 133 jtl: Tumbukan meteor, kawah 55 km di okoonooka, Australia
 - 125 jtl: Afrika dan India berpisah dari Antartika
 - Global warming dimulai (120 jtl)
    Tingkat Karbon dioxksda 550 - 590 ppm
 - Perkembang biakan organisme sel tunggal (diatoms, dinoflagellates, dan calcareous
    nannoplankton) mengubah komposisi lautan.
 - Tanaman berbungan (angiosperms) muncul
 - 110 jtl: Buaya muncul
 - Amerika selatan berpisah dari Afrika (105 jtl)
 - Pembentukan samudera atlantik
 - Bumi tidak punya kutub es
 - Burung dan kelompok mamalia plasenta tertua berkembang
 - 100 jtl: Medan magnet bumi 3 kali lebih kuat dari hari ini
    Semut pertama (hymenoptera) muncul.
 - 90 jtl: Global warming berakhir
 - Western Interior Seaway memisahkan Amerika menjadi Laramidia (barat) dan
   Appalachia (timur)
 - 70 jtl:  Tumbukan meteor, kawah 65 km di Kara, Russia
 - 68 jtl: Tyrannosaurus rex tumbuh
 - 67 jtl: erupsi vulkanik Deccan Traps dimulai di India dan menghasilkan lava dan gas
    dalam jumlah besar
 - 65.5 jtl: Tumbukan meteor, kawah 170 km di Chicxulub, Yucatan, Mexico
 - Kepunahan masal 80-90% spesies laut dan 85% spesies darat, termasuk dinosaurus
Eon Kenozoikum
Periodee Tertier (65,5 – 2,58 jtl)
     
   Epos Paleosen (65,5 – 55,8 jtl)
   - 63 jtl: Akhir dari erupsi volkanik Deccan Traps di India
   - Tanaman berbunga menyebarluas
   - Serangga berkelompok mendominasi ekologi.
   - Kemunculan mamalia berplasenta (marsupial, insectivore, lemuroid, creodont)
   - 60 jtl: Ungulata awal muncul
   - Pembentukan pegunungan Rocky (Amerika)
   - 55.8 jtl: Global warming utama (PETM).
Suhu kutub utara rata-rata 23°C.
     Konsentrasi CO2  2000 ppm.
   Epos Eosen (55.8 - 33.9 jtl)
- 50 jtl: India bertemu dengan Asia membentuk Himalaya
- 45 jtl: Australia pisah dari Antartika.
Bumi berotasi 24 jam
Bulan berjarak 378.000 km dari bumi
- Mamalia modern muncul. Badak, unta, kuda generasi awal dan primate seperti lemur
 - 35,6 jtl: Tumbukan meteor, membentuk kawah 90 dan 100 km di Chesapeake Bay,
Virginia, AS, dan Popigai, Russia
- Suhu bumi turun 10°C selama Eosen
- 34 jtl: Pendinginan bumi menghasilkan lapisan es Antartika permanen
   Epos Oligosen (33.9-23.03 jtl)
 - Kemunculan rerumputan
- Gajah pertama dengan belalai
- 27,8 jtl: La Garita, gunung berapi Coloradi meletus
Periode Neogen (23.03 jtl - sekarang)
 Epos Miosen (23.03 - 5.3 jtl)     
- Lempeng Arfika-Arab menyatu dengan Asia
- 21-14 jtl: periodee pemanasan Miosen
- 14 jtl: Antartika terpisah dari sirkulasi samudra sirkumpolar Australia dan
             Amerika selatan membentuk tudung es Antartika
- 14–6 jtl: Suhu bumi turun 4°C
- Rakun pertama muncul
- Pengeringan benua
- Hutan membuka padang rumput
- 6 jtl: Hominin berjalan tegak (dua kaki) muncul
   Epos Pliosen (5.3 - 2.58 jtl)
- 4,4 jtl: Kemunculan Ardipithecus, jenis hominin awal
- 4 jtl: Amerika utara dan selatan bergabung dengan Tanah Genting Panama
- Hewan dan tanaman menyebrangi jembatan darat baru
- Arus samudra berubah dalam Samudra Atlantik baru yang terisolasi
- 3,9 jtl: Kemunculan Australopithecus, genus hominida.
- 3,7 jtl: Australopithecus hominids mendiami timur dan utara Afrika
- 3 jtl: Pembentukan tudung es di Arktik
- Penumpukan es di kutub
- Iklim menjadi lebih dingin dan lebih kering
- Penyebaran padang rumput dan sabana
- Muncul hewan pemakan rumput berkaki panjang


Periodee Quaternary (2.58 jta - sekarang)
   Epos Pleistosen (2.58 jta - 11,400 tl)
- Pendinginan global, atau glasiasi
- 2,4 jtl: Homo habilis muncul
- 2,1 jtl: Erupsi gunung Yellows-ne
- 2 jtl: Muncul Humanoid pembuat alat.
Zaman batu dimulai
- 1,7 jtl: Homo erectus hijrah dari Afrika
- 1,3 jtl: erupsi gunung Yellows-ne
- 1,3 jtl – 820.000 tl: Zaman es Sherwin.
Hadirnya mamalia darat dan burung besar
- 790.000 tl: Api pertamakali digunakan oleh Homonida
- 700.000 tl: Keturunan manusia dan Nedanerthal mulai berbeda secara genetik
- 680.000 – 620.000 tl: Glasiasi Günz/Nebraskan 
- 640.000 tl: Erupsi gunung Yellows-ne
- 530.000 tl: Perkembangan cara berbicara pada Homo Heidelbergensis
- 455.000 – 300.000 tl: Glasiasi Mindel/Kansan
- 400.000 tl: Hominida berburu dengan -mbak kayu dan menggunakan peralatan batu
                     pemotong
- 370.000 tl: Populasi nenek moyang manusia dan Nedanerthal sepenuhnya terpisah
- 300.000 tl: Hominida mengendalikan api
- 230.000 tl: Manusia Nedanerthal menyebar melalui Eropa
- 200.000 – 130.000 tl: Glasiasi Riss/Illinoian
- 160.000 tl: Homo Sapiens muncul.  
- 125.000 tl: Tahap Eemian atau Riss/Würm periodee interglasial.
Hutan Hardwood tumbuh diatas lingkaran Arktik.
Es yang mencair meningkatkan ketinggian air laut setinggi 6 meter.
- 110.000 tl: Glasiasi Würm/Wisconsin dimulai
- 105.000 tl: Manusia zaman batu memakan biji rumput seperti sorghum
- 80.000 tl: Manusia non-afrika kawin silang dengan Nedanerthal
- 74.000 tl: Letusan gunung -ba memuntahkan banyak sulfur dioksida
- 70.000 tl: Glasiasi Tahoe menutupi Kanada dan Amerika Utara
- 46.000 tl: Australia menjadi kering
- 40.000 tl: manusia Cro-Magnon muncul di Eropa
- 28.000 tl: Nedanerthal (manusia kuno) hilang dari catatan fosil
- 26.500 tl: ledakan gunung berapi super Taupo di Selandia Baru
- 22.000 tl: Ketinggian air laut maksimum glasiasi Tioga 130 meter lebih rendah
                   dari saat ini.
- 20.000 tl: Penemuan gerabah keramik yang dibakar
- 19.000 tl: Es laut antartika mulai mencair
- 15.000 tl: daratan Bering menghubungkan Alaska dan Siberia memungkinkan manusia
                   bermigrasi ke amerika.
- 12.900 tl: Komet menghantam Great Lakes (Amerika Utara).
Kepunahan hewan besar Amerika seperti mammoth dan kucing sabretooth,
juga hilangnya kebudayaan Clovis (paleo-indian)
- 11.400 tl: Akhir glasiasi Würm/Wisconsin. Ketinggian air laut naik setinggi 91 meter

  Epos Holosen (11.400 tl)
- Pertanian berkembang
- Penjinakan Hewan
- 9.000 tl: Peleburan logam dimulai
- 5.500 tl: Penemuan roda
- 5.300 tl: Zaman perunggu
- 5.000 tl: Tulisan berkembang
- 4.500 tl: Piramida Mesir dibangun
- 3.330 tl: Zaman besi
- 2.230 tl: Archimedes memajukan matematika
- 250 tl: Revolusi Industri dimulai
- 50 tl: Perjalanan luar angkasa.
Satelit buatan manusia mengorbit bulan (1957)
Manusia berjalan di permukaan bulan (1969)




Sejarah Pembentukan Bumi

Posted by Isnaini Ahmadi

Ini adalah topik yang membuat saya bergairah. Awal kecintaan saya pada sejarah pembentukan bumi muncul setelah saya membaca buku H.G Wells A Short Story Of The World. Buku seharga Rp20.000 tersebut memberikan saya konsep tentang bumi dan kehidupan; Semuanya berjalan secara kontinyu.
Agar lebih mudah dipahami, saya buatkan ringkasan dalam bentuk gambar:





1.Pembentukan Chondrules (butiran dalam Chondrite – batu meteor non-logam) pada nebula matahari (2)




3.  Pembentukan bumi




Teori pembentukan planet yang banyak diterima adalah hipotesis planetesimal. Hipotesis ini menyatakan bahwa planet terbentuk dari debu kosmik yang bertumbukan dan menyatu menjadi bentuk yang lebih besar. Ketika mencapai ukuran diameter kurang-lebih 1 km, mereka dapat saling menarik satu sama lain melalui gravitasi hingga menjadi protoplanet (protobumi) seukuran bulan.
Energi kalor hasil dari tumbukan dan peluruhan radioaktif memanaskan bagian dalam protobumi dan melelehkan materi di dalamnya. Lelehan logam berat menyatu dan tenggelam menuju inti dan lelehan yang lebih ringan naik ke permukaan. Sisa mineral menumpuk dalam mantel lalu mengeras menjadi kerak. Ukuran bumi yang berdiameter 12.000 km menghasilkan gravitasi yang cukup kuat untuk membuat bumi berukuran bulat. Momen inersia bumi terbesar terdapat pada ekuator. Semakin besar momen inersia, semakin kuat “tolakan” untuk melawan gravitasi. Itu sebabnya bumi tidak bulat sepenuhnya, melainkan benjol pada bagian ekuator.

4.  Pembentukan bulan




Ada banyak teori pembentukan bulan, namun yang paling banyak digunakan adalah teori Giant Impact (tubrukan dahsyat). Teori ini menyebutkan bahwa planetoid (benda seperti planet) menumbuk bumi hingga material bumi terpental ke luar angkasa. Kepingan material tersebut, seperti pembentukan bumi, menyatu dan membentuk bulan. Bulan yang terikat gravitasi bumi mengorbit bumi (tidal locking).

5. Heavy Late Bombardment




Chondrite yang bertebaran di tata surya berjatuhan ke bumi menyebabkan hujan meteor dahsyat yang disebut Heavy Late Bombardment. Diperkirakan, chondrite ini yang membawa materi yang tidak ada di bumi, seperti uap air, mineral silikat, kalsium, alumunium, magnesium, dan khlor. Hujan meteor ini berlangsung selama ±300.000 tahun!

6. Atmosfer Awal




Efek dari Heavy Late Bombardment, komposisi atmofer bumi adalah karbon dioksida, uap air, metana, dan ammonia. Karbon dioksida dan metana adalah gas rumah kaca. Sifat keduanya yang menyerap sinar infra merah dari matahari menyebabkan suhu di bumi meningkat. Selain itu, bumi belum memiliki oksigen untuk membentuk lapisan ozon sebagai penangkal radiasi ultraviolet dari matahari.

7. Pergerakan Lempeng Bumi




Tanah tempat kita berpijak adalah bagian dari kerak bumi. Kerak bumi berbentuk padat dengan tebal 20-70 km – hanya 1% dari volume bumi. Sedangkan dibawahnya terdapat mantel bumi berbentuk cairan dengan tebal 2900 km – 84% volume bumi! Jadi, tak heran lempeng bumi selalu bergerak seperti perahu di lautan.
Benua super pertama diperkirakan muncul adalah Vaalbara. Berikut adalah perubahan benua: Vaalbara -> Kenorland -> Rodinia -> Pannotia -> Laurasia dan Gondwana -> Pangea -> bentuk benua seperti saat ini.

8. Kemunculan makhluk hidup penghasil oksigen




Telah disebutkan di awal, atmosfer bumi terdiri sebagian besar dari karbon dioksida, uap air, metana, dan ammonia. Kesemuanya bereaksi dengan bantuan energi petir (lompatan elektron) dan radiasi ultraviolet membentuk asam amino yang tak lain adalah penyusun protein. Protein sendiri adalah penyusun utama makhluk hidup. (Percobaan Miller-Urrey).
Makhluk hidup pertama di bumi adalah makhluk hidup monoseluler (prokariotik); Salah satunya Cyanobacteria (alga hijau-Biru). Bakteri anaerob (tak memerlukan oksigen dalam bernapas ) ini cocok dengan kondisi bumi saat itu yang hampa oksigen. Lebih dari itu, cyanobacteria mengonsumsi karbon dioksida dan air untuk menghasilkan oksigen.

9. Great Oxygen Disaster (Bencana Oksigenasi Besar)




Produksi oksigen besar-besaran oleh bakteri selama 1.100 juta tahun menyebabkan peningkatan oksigen di bumi secara signifikan. Hasilnya, makhluk hidup yang sebagian besar adalah anaerob keracunan oksigen. Kepunahan masal makhluk hidup anaerob terjadi. Hingga muncul makhluk hidup dengan mitokondria yang bernapas secara aerob.

10.  Snowball Earth (Bumi Bola Salju)




Dinamakan bola salju karena diperkirakan bumi tertutup salju seluruhnya. Salah satu pemicunya adalah oksigenasi besar-besaran oleh Cyanobakteri tadi. Oksigen (O2) terakumulasi di atmosfer dan dengan bantuan radiasi sinar ultraviolet, membentuk lapisan ozon (O3) yang menangkal sinar ultraviolet itu sendiri memasuki bumi. Karbon dioksida berkurang karena digunakan oleh bakteri. Selain itu, debu erupsi gunung berapi menghalangi sinar matahari yang dating ke bumi. Akumulasi dari semuanya menyebabkan merosotnya suhu bumi hingga membuat bumi diselimuti salju – snowball earth.

11.  Periode Jurassic




Walaupun kali ini saya ingin fokus pada pembentukan bumi saja, tapi saya tak tahan untuk menjelaskan periode yang pasti menarik bagi kalian – periode Jurassic.
230 juta tahun setelah snowball earth, iklim bumi mulai stabil. Makhluk hidup yang semula hanya sederhana, uniseluler prokartiotik, berkembang menjadi lebih kompleks menghasilkan makhluk hidup multiseluler eukariotik. H. G. Wells membagi periode makhluk hidup menjadi tiga zaman: Zaman ikan (pisces), zaman reptile, dan zaman mamalia.
Zaman ikan berlangsung saat permukaan bumi dipenuhi air (pasca Heavy Late Bombardment, uap air berakumulasi di udara membentuk awan mendung dan hujan tak henti). Saat muncul daratan, makhluk hidup beradaptasi – dan selalu beradaptasi, mencoba hidup di darat. Percobaan pertama ikan untuk hidup di darat menghasilkan amfibi. Kemudian amfibi benar-benar meninggalkan air dan menjadi reptile. Dominasi reptil inilah penanda dimulainya periode Jurassic.

12. Paleocene-Eocene Thermal Maksimum (PETM)




Seperti yang kita ketahui, kepunahan dinosaurus disebabkan oleh hujan meteor. Itu benar. Salah satu hasil tumbukan meteor di zaman ini menghasilkan kawah selebar 170 km di Chicxulub, Yukatan, Meksiko. Dampak lain dari hujan meteor ini adalah global warming PETM dimana konsentrasi CO2 di udara mencapai 2000 ppm! (saat ini saja hanya 397 ppm).

13. Zaman Mamalia




Hujan meteor menyisakan reptil kecil yang mampu bertahan hidup. Ketiadaan reptil raksasa berarti bertambah ruang tersedia dan berkuarang saingan, sehingga mamalia mendominasu daratan.

Bagi yang ingin tahu lebih detail, silahkan kunjungi sejarah pembentukan bumi (2).

Semoga bermanfaat.



Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Planetesimal
http://www.scientificpsychic.com/etc/timeline/timeline.html
http://math.ucr.edu/home/baez/earth.html
http://www.mnh.si.edu/earth/text/5_1_4_0.html

Manusia Semakin Kecil?

Sabtu, 04 Oktober 2014
Posted by Isnaini Ahmadi
Kok anak baru semakin kecil ya?” adalah pertanyaan kita, sebagai kakak angkatan, saat melihat adik angkatan yang "kelihatannya" makin kecil. Seringnya, pertanyaan itu kita acuhkan. Tapi, pernahkan kita menyadari hewan lain seperti komodo lebih kecil dari dinosaurus; gajah lebih kecil dari Mammoth; Homo Sapiens lebih kecil dari Meganthropus paleojavanicus? Mereka semua lebih kecil dari pendahulunya! Apa yang sebenarnya terjadi?

Hukum Bergmann

Carl Bergmann, ahli anatomi, ahli biologi dan fisiologi Jerman, menjelaskan bahwa pada hewan berdarah panas, ras dari daerah hangat lebih kecil dibanding ras dari derah dingin (Yoram Yom dan Jonathan Yom-Tov: 2005)

sumber: paleoaerie.org;  ktwop.com

Pembuktian hukum Bergmann dilakukan oleh Ross Secord dan rekannya. Mereka meneliti perubahan pada kuda generasi awal, Sifrhippus sandrae, hingga menjadi kuda saat ini. Ukuran Sifrhippus sandrae sebesar kucing rumah, berbobot ± 8 pound (3,6 kg) dan tinggi hanya beberapa inci. Sedangkan kuda saat ini berbobot ± 507 kg dan tinggi ±150 cm.
Kuda modern dan Sifrhippus sandrae. 
Sumber: livescience.com
Pada akhir Periode Cretasius, 66 juta tahun yang lalu, dinosaurus nyaris menghilang. Bencana alam dahsyat hanya menyisakan reptil kecil yang mampu bertahan hidup. 10 juta tahun kemudian, bumi memasuki era Eosin – suhu bumi meningkat ± 5 sampai 10 derajat Celsius. Peningkatan suhu menyebabkan kekeringan, peningkatan tekanan atmosfer dan terpaparnya tanaman oleh karbondioksida tingkat tinggi. Hasilnya, ukuran tubuh Sifrhippus sandrae mengecil sebesar 30% selama 130.000 tahun pasca kemunculannya. Kemudian membesar 75% selama 45.000 tahun kemudian (saat suhu bumi turun) untuk menyimpan panas tubuhnya; Semakin besar tubuh, semakin baik menyimpan panas tubuh.


Walaupun hukum Bergmann berlaku konsisten pada hewan berdarah panas, tetapi menjadi perdebatan pada hewan berdarah dingin. Matan Shelomi, kandidat doktoral bidang entomology di University of California, mencontohkan serangga (insect). Insect mengikuti bahkan menentang hukum Bergman; polanya tidak jelas. Sedangkan Jennifer Sheridan, peneliti dari National University of Singapore, berpendapat suhu berpengaruh langsung terhadap metabolisme tubuh hewan berdarah dingin. Ini berpengaruh pada laju perkembangan mereka, sehingga hewan mencapai masa dewasa pada ukuran yang lebih kecil (dewasa sebelum waktunya).

Bagaimana dengan global warming saat ini?

“Ketika suhu global meningkat abad ini, banyak makhluk hidup akan menyusut”, tulis Jennifer Sheridan dan David Bickford. “Jika semua menyusut dalam laju yang sama, ini tidak akan jadi masalah. Tetapi, tampaknya organisme tidak bereaksi pada laju yang sama, jadi perubahan kemungkinan merusak ekosistem, menyebabkan beberapa spesies terancam punah,” keduanya menambahkan.
Konsentrasi karbondioksida di atmosfer. (sumber: scientificpsychic.com)
 “Global warming yang berlanjut sangat mungkin membantu pengecilan individu, dan kami memprediksikan ukuran organisme akan terus mengecil sepanjang abad,” tulis Sheridan dan Bickford.


http://en.wikipedia.org/wiki/Horse#Size_and_measurement
http://entomology.ucdavis.edu/News/Cutting_Bergmanns_Rule_Down_to_Size/
http://www.nytimes.com/2012/02/24/science/sifrhippus-the-first-horse-got-even-tinier-as-the-planet-heated-up.html?_r=0





Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Copyright © What's On My Mind